Jumat, 20 September 2024, menjadi hari yang penuh makna bagi masyarakat Bali dengan terselenggaranya peringatan Hari Puputan Badung Ke-118 di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar. Peringatan ini dipimpin oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, dan dihadiri oleh Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, serta sejumlah pejabat lainnya. Tidak ketinggalan pula, para penglingsir puri serta masyarakat luas yang turut hadir untuk mengenang perjuangan para pahlawan Bali dalam mempertahankan tanah air.
Sebelum upacara utama di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung, Bupati Giri Prasta terlebih dahulu menghadiri Karya Melaspas Pelawatan di Pura Desa dan Puseh Denpasar. Dalam acara tersebut, beliau menyerahkan secara simbolis dana hibah sebesar Rp 1,7 miliar untuk karya di pura, serta sumbangan pribadi sebesar Rp 50 juta. Pada momen sakral ini, Keluarga Besar Semeton Agung Lanang Tanjung Puri Tanjung Sari Pemecutan turut hadir dan merasakan kebersamaan yang erat dengan tokoh-tokoh penting.
Setelah prosesi di Pura Desa dan Puseh Denpasar selesai, Keluarga Besar Semeton Agung Lanang Tanjung mendapatkan kesempatan berharga untuk berfoto bersama Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan mantan Gubernur Bali I Wayan Koster. Momen ini menjadi kenangan istimewa bagi keluarga besar kami, yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan warisan budaya.





Bupati Giri Prasta, dalam pidatonya, mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus menjaga dan melestarikan tradisi, seni, dan budaya Bali. “Kota Denpasar boleh maju, tetapi kemajuan ini tidak boleh sampai menggerus akar budaya kita. Generasi muda harus terus menjaga tradisi agar tetap menjadi fondasi kuat bagi kota ini,” tegasnya. Beliau juga menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung sanggar-sanggar seni di Denpasar, memastikan bahwa adat, agama, tradisi, seni, dan budaya tetap dilestarikan.
Setelah upacara di Pura Desa dan Puseh Denpasar, Keluarga Besar Semeton Agung Lanang Tanjung turut mengiringi Bupati Giri Prasta dalam peringatan Hari Puputan Badung Ke-118 di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung. Meskipun kami tidak berkesempatan berfoto di lapangan tersebut, kehadiran kami adalah bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah memperjuangkan tanah Bali hingga titik darah penghabisan. Kami merasa terhormat bisa mengiringi prosesi ini, yang menjadi simbol kuat dari persatuan dan semangat perjuangan.
Acara di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung tersebut juga diisi dengan penyerahan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk Kota Denpasar sebesar lebih dari Rp 59 miliar, serta hibah untuk kelompok masyarakat sebesar Rp 24 miliar. Bantuan ini adalah bentuk nyata komitmen Kabupaten Badung untuk mendukung pengembangan tradisi, seni, dan budaya di Kota Denpasar, yang memiliki ikatan erat dengan Kabupaten Badung. “Badung adalah ibunya Kota Denpasar, maka sudah sepantasnya kami mendukung penuh segala hal yang berkaitan dengan pengembangan kota ini,” ungkap Bupati Giri Prasta.
Bupati Giri Prasta juga menekankan pentingnya semangat gotong royong dan kerja sama dalam melestarikan adat dan budaya Bali. Semangat Puputan Badung yang diperingati hari itu bukan hanya simbol dari perjuangan fisik, tetapi juga perjuangan untuk menjaga nilai-nilai kebudayaan yang diwariskan oleh leluhur.
Bagi Keluarga Besar Semeton Agung Lanang Tanjung, acara ini menjadi momen penting dalam menjaga hubungan kekeluargaan serta melestarikan warisan budaya. Semangat yang dihadirkan melalui peringatan ini memberi inspirasi untuk terus menjaga kebersamaan dan tetap berkomitmen melestarikan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Semoga dengan semangat persatuan dan perjuangan, generasi muda Bali dapat terus melanjutkan perjuangan para leluhur, tidak hanya dalam mempertahankan tanah air, tetapi juga dalam menjaga nilai-nilai luhur budaya yang menjadi jati diri kita sebagai warga Bali.